Bakal Ada Megaproyek Pesaing LPG Keuangan

Bakal Ada Megaproyek Pesaing LPG

Terakhir diperbaharui: 7 November 2020

Liquefied petroleum gas (LPG) merupakan bahan bakar gas yang mayoritas masyarakat Indonesia pergunakan saat ini untuk masak. Nah sebentar lagi bakal ada pesaing LPG, asalnya dari batu bara.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tengah menjalankan proyek pabrik hilirisasi batu bara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan terus berjalan. Targetnya bulan ini akan diteken perjanjian kerjasamanya dengan investor.

Insya Allah memang akan ditandatangani di November, kami berupaya agar menjadi kado ulang tahun buat Indonesia, kata Direktur Utama PTBA Arvian Arifin dalam konferensi pers virtual, Jumat (6 11 2020).

Pabrik ini akan melakukan pemrosesan batu bara menjadi dimethyl eter (DME) yang merupakan alternatif pengganti LPG. Pabrik tersebut akan mengolah sebanyak 6 juta ton batu bara per tahun dan diproses menjadi 1,4 juta ton DME.

Proyek hilirisasi ini juga telah disetujui Presiden Joko Widodo sebagai bagian dari program prioritas yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020.

Arvian mengatakan, proyek ini bisa membantu menekan impor LPG di Indonesia. Bahkan pihaknya sudah menghitung potensi penghematan bisa mencapai Rp 8,7 triliun. Meski masih merahasiakan harga DME namun dia memastikan harganya kompetitif jika dibandingkan dengan LPG.

Dengan adanya DME ini kita tidak perlu lagi impor LPG. Kalau impor LPG membuang devisa, membuat defisit neraca perdagangan kita, dan kita tidak dapat multiplier effect-nya. Pertama kita bisa memanfaatkan kalori rendah, kedua tercipta lapangan kerja, ketiga ada proses alih teknologi, dan yang penting ketahanan energi, kira tidak tergantung impor, ucapnya.

Arvian menjelaskan proyek gasifikasi ini nilainya mencapai US 2,1 miliar yang akan dibiayai oleh investor. PTBA ditegaskannya tidak ikut dalam investasi awal. Namun setelah proyek ini selesai dan berproduksi 1 tahun PTBA diberikan opsi untuk memiliki saham di perusahaan pemilik pabrik gasifikasi tersebut.

Persiapan konstruksi proyek hilirisasi direncanakan dimulai pada pertengahan 2021 dan target operasi pada triwulan II-2024.

Sumber: detik.com