Kini, giliran gerai piza lokal unjuk gigi Peluang Usaha

Kini, giliran gerai piza lokal unjuk gigi

Terakhir diperbaharui: 17 September 2018

Meski bukan kuliner asli dari negeri ini, piza sudah lekat dengan lidah masyarakat Indonesia. Kudapan khas Italia ini sudah tak asing lagi bagi konsumen lokal.

Roti berbentuk bundar dan pipih dengan aneka taburan serta lelehan keju mozarella mulai dikenal masyarakat sekitar tahun 1980-an. Namun, saat itu, piza yang akrab di lidah orang Indonesia bukan piza ala Italia.

Ada sebuah restoran waralaba piza pertama dan tertua di Indonesia yang membawa piza ke sini. Sejak saat itu, piza menjadi salah satu alternatif makanan di Indonesia. Beberapa resto piza serupa pun kemudian bermunculan.  

Lantaran porsi yang besar dan bisa dinikmati ramai-ramai, piza kian digemari. Peluang inilah yang dilirik oleh para pebisnis kuliner lokal. Mereka mengemas piza yang tak kalah lezat dan membuka resto piza berkonsep kekinian.  

Yang diincar adalah anak-anak muda dan keluarga muda yang ingin berkumpul bersama sambil menikmati piza. Mengincar konsumen dari kalangan menengah ke bawah, harganya pun dibuat pas dikantong. Harga per loyang piza tidak lebih dari Rp 50.000.  

Gerai-gerai piza kelas menengah bawah ini sekarang sedang menjamur di sejumlah kota. Sebut saja, Solo, Yogyakarta, Cibinong, Kediri, Lamongan, dan lainnya. Pengunjungnya ramai, bahkan beberapa sampai menimbulkan antrian.

Rahadiyan Bagus, pemilik Pizza Bees asal Solo, Jawa Tengah mengamini hal tersebut. Dia bilang, antrian panjang kerap terjadi di tanggal-tanggal gajian.

Saat ramai, penjualan bisa naik sekitar empat sampai lima kali lipat dari hari biasanya. Namun, menjelang akhir bulan gerai mulai sepi pengunjung.

"Saya mempunyai 10 cabang gerai pizza di Solo dan semuanya selalu ramai, penjualan pun terus tumbuh tidak ada yang stagnan," katanya pada KONTAN.

Sekedar info, harga pizzanya dibandrol mulai dari Rp 17.000 sampai Rp 35.000 per porsi. Untuk menunya tersedia tujuh varian pizza bergaya amerika. Namanya unik, seperti pizza cubby dan pizza cute.

Senada, Bhakti Desta Alamsyah, pemilik Pizza Hot juga mengatakan, saat awal bulan biasanya menjadi waktu panen. Total penjualan dalam sehari bisa naik 200% dari hari biasanya. Menjelang akhir bulan penjualan akan turun karena konsumen mulai membatasi tingkat konsumsinya.

Menurutnya, menjamurnya gerai pizza ini karena efek ramainya media sosial. Setiap orang berlomba-lomba untuk menggunggah aktivitasnya. Alhasil, saat dianggap menarik orang yang melihatnya juga akan bertandang ke tempat yang sama.

Sampai sekarang, gerai Pizza Hot sudah ada empat yang tersebar di Bandung, Bogor, Banjarmasin, dan Denpasar. Untuk harga produknya dibandrol mulai dari Rp 10.000 sampai Rp 30.000 per porsi.           


Sumber: kontan.co.id