Sawo mentimun jadi primadona jenis sawo baru Peluang Usaha

Sawo mentimun jadi primadona jenis sawo baru

Terakhir diperbaharui: 20 Agustus 2018

Ragam tanaman sawo terus menyita perhatian para penggemar tanaman. Kali ini giliran sawo mentimun yang mulai menjadi perbincangan. Sawo jenis ini pun sekarang sedang naik daun.  

Bentuk fisiknya yang lebih besar dan panjang. Rasa buah yang lebih manis dan daging yang lebih tebal menjadi daya tariknya. Selain itu, sawo mentimun juga baik untuk kesehatan.

Konon, jika mengkonsumsi buah sawo mentimun secara rutin dapat meningkatkan kesehatan mata. Sawo ini juga bisa menyembuhkan diare, menutrisi kulit, merangsang pertumbuhan tulang dan gigi untuk anak-anak, serta mencegah osteoporosis untuk orang dewasa.

Khasiat buah sawo mentimun bagi kesehatan berpotensi mengundang banyak orang untuk mengkonsumsinya. Tidak heran bila tanaman ini banyak diburu para penggemar tanaman maupun petani.  

Samsul Rahmad, pemilik Morning Seed asal Batu, Jawa Timur mengatakan,  tanaman tropis ini memang sedang populer. "Total penjualannya sudah mengalahkan sawo jumbo yang sebelumnya kondang," katanya.

Rata-rata dalam sebulan total penjualan tanaman ini mencapai 300 polybag.  Konsumennya pun tersebar dari kawasan Jabodetabek sampai Kalimantan dan Papua.

Samsul membanderol bibit tanaman ini bervariasi. Mulai dari Rp 50.000 per polybag untuk bibit tanaman berumur dua sampai tiga bulan, Rp 100.000 per polybag untuk bibit berumur enam bulan.

Samsul memilih menggunakan pengiriman ekpedisi satu hari untuk pembelian ritel dengan umur tanaman kurang dari enam bulan. Khusus untuk pengiriman jarak jauh atau lebih dari satu hari, Samsul akan menambahkan hidrojelly untuk menjaga kelembabannya. selama perjalanan.

Setali tiga uang, Samlawi, petani sawo sekaligus pemilik Losembi Salaman juga mengatakan, sejak tahun lalu permintaan sawo mentimun mulai naik. Bahkan, mengalahkan pamor sawo lainnya.

Konsumen pun tidak hanya dari kalangan penggemar,  tapi juga petani tanaman buah, yang berada di Pulau Jawa dan Kalimantan.

Dia membandrol harga tanamannya mulai dari Rp 30.000 per polybag untuk tanaman berukuran 30 cm sampai Rp 500.000 per polybag untuk tanaman berumur dua tahun yang sudah berbuah.

Dalam sebulan, dia dapat mengirimkan ratusan bibit tanaman kepada seluruh konsumen. Samlawi menggunakan ekspedisi udara dan laut untuk pengiriman barang.

"Tanaman ini tidak mudah stress sehingga tidak perlu perlakuan khusus selama perjalanan," tegasnya.          


Sumber: kontan.co.id