BISNIS1.COM - JAKARTA. Pamor hotel kapsul yang tengah naik daun tak ingin disia-siakan begitu saja oleh startup Bobobox. Setelah merilis hotel kapsul pertamanya di kawasan Pasir Kalili, Bandung, kini Bobobox menawarkan kemitraan waralaba bagi investor yang berminat masuk ke bisnis hotel kapsul.
Hafidz Syahrial, Partnership Executive Bobobox mengatakan hanya dengan anggaran Rp 1,5 miliar-Rp 5 miliar sudah bisa memiliki 16 kamar hotel kapsul. Pembangunnya bisa dilakukan di tanah kosong ataupun ruko. “Luasan minimalnya bisa 225 meter persegi (m²). Ruko tiga lantai berukuran 5 x 15 m sudah bisa,” terangnya.
Selain kamar kapsul, nantinya investor juga bisa mendapatkan lobi, ruang publik, kamar mandi, pelatihan pegawai, desain hingga pemasaran. Jika dibandingkan hotel bintang, proses pengembangannya hanya akan memakan waktu 3 bulan-5 bulan. Bobobox memperhitungkan dalam waktu tiga tahun dua bulan sampai tiga tahun enam bulan sudah bisa mencapai break event point.
Meski harganya relatif lebih miring tetapi Hafidz menyakini konsep hotel kapsul yang ditawarkannya ini tidak sama dengan lainnya. Unsur teknologi akan menjadi andalan mengadapi persaingan. Proses check in bisa dilakukan dalam waktu dua menit.
Menurutnya terget market hotel kapsul Bobobox adalah kalangan milenial dan bisnis traveler. Pangsa pasar itu dinyakini akan tertarik.
Dalam tiga bulan terakhir, 62 kapsul hotel Bobobox di Bandung tingkat okupansinya sudah mencapai 90%. Sedangkan peminat waralabanya sudah sekitar 15 pihak yang mengaku tertarik. Tak hanya dari dalam negeri, investor asing juga mulai berdatangan.
Hafidz menargetkan sampai akhir tahun bisa menggandeng mitra untuk membuka 15 hotel kapsul lagi. Lokasinya bisa tersebar di Jakarta dan di luar Jakarta. “Dalam waktu dekat bisa kemungkinan yang siap di Jakarta, Bali dan Tokyo.
Tarif hotel Bobobox dibanderol mulai Rp 150.000. Untuk aplikasi di hari biasa Rp 150.000 dan di online travel agent menjadi Rp 178.000. Sedangkan di akhir pekan di aplikasi Rp 220.000 dan di online travel agent Rp 228.000.