Apa Bahan Kartu Sakti yang Disebut Bisa Hemat Listrik hingga BBM? Keuangan

Apa Bahan Kartu Sakti yang Disebut Bisa Hemat Listrik hingga BBM?

Terakhir diperbaharui: 22 Juni 2018

Jakarta - Beredar penjualan Xtra Card atau kartu sakti yang disebut bisa menghemat penggunaan daya listrik hingga bahan bakar minyak (BBM) di Facebook. Dengan harga Rp 400 ribu per buah, pengguna disebut bisa menghemat segala pemakaian energi dengan hanya menempel kartu tersebut.

Salah satu reseller Xtra Card, Myta mengatakan bentuk kartu sakti ini memiliki ukuran tiga kali lebih tebal dari kartu debit. Namun, secara umum bentuk kartu ini tak berbeda dengan kartu-kartu pada umumnya.

"Dia (kartu sakti) kartu biasa kaya kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri), tapi tiga kali lebih tebal dari kartu ATM," katanya saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Jumat (22/6/2018).

>

Myta sendiri tak bisa menjelaskan secara teknis penggunaan dari kartu sakti ini hingga bisa menghemat daya energi. Dia hanya mengatakan bahwa kartu ini terbuat dari batu tourmaline.

"Itu dari batu tourmaline," katanya.

Dihimpun detikFinance, batu tourmaline sendiri merupakan sejenis batu mulia atau batu akik dengan harga yang cukup tinggi. Seperti dilihat dari salah satu situs jual beli online, BukaLapak, batu jenis ini dibanderol dengan harga mulai dari puluhan ribu hingga puluhan juta rupiah.

Lebih dari itu, Myta memberi keterangan bahwa kartu sakti ini merupakan teknologi dari Amerika Serikat (AS) dan Jerman, dengan berbahan dasar batu tourmaline hingga dibentuk menyerupai kartu.

"Xtra Card memiliki tiga unsur komponen energi dalam satu kartu. Di antaranya Var Imfra Readray, 12.000+ion negatif, dan Bio Energy," tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta masyarakat tidak menggunakan Xtra Card atau kartu sakti. Kartu ini dijual di laman Facebook dengan manfaat bisa menghemat penggunaan daya listrik hingga bahan bakar minyak (BBM).

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Andy Noorsaman Sommeng juga menegaskan, kartu itu ilegal. (fdl/ara)

Sumber: detik.com