Menadah fulus segar dari budidaya arugula Peluang Usaha

Menadah fulus segar dari budidaya arugula

Terakhir diperbaharui: 23 April 2018

Seiring perkembangan tren makanan sehat, kini, jenis sayuran yang digunakan juga makin beragam. Salah satu jenis sayuran yang belakangan banyak digunakan dalam olahan makanan sehat adalah daun arugula. Daun arugula ini juga sering disebut sebagai daun rocket karena bentuknya yang mirip roket atau daun rucola.

Singkatnya, arugula merupakan tanaman sayur berdaun yang sering digunakan sebagai salah satu bahan campuran salad, pizza dan makanan Italia lainnya. Tanaman ini bukan merupakan tanaman asli Indonesia. Namun mengikuti banyaknya permintaan, terutama dari para pegiat hidup sehat dan pecinta bahan pangan organik, daun arugula mulai dibudidayakan di Indonesia.

"Permintaan daun arugula setahun belakangan terus meningkat. Ada yang untuk konsumsi sendiri, ada juga yang memasok resto," jelas Agni Oktarina, pemilik Keningar Organic asal Surabaya.

Keningar Organic menjual daun arugula dengan beberapa kemasan berbeda, untuk kemasan 200 gram (gr) dibanderol Rp 10.000 dan untuk kemasan per kilogram (kg) dibanderol Rp 45.000. Khusus untuk pembelian minimal 3 kg, harga per kg menjadi Rp 40.000. "Harga khusus minimal pembelian itu biasanya kami berikan ke pihak rest," jelas Agni.

Dalam sebulan, ia bisa menjual sekitar 50-80 kg daun arugula. Selain menjual daun arugula, Keningar Organic juga menjual sayuran organik lain seperti kale, sawi pagoda dan sebagainya.  

Namun, daun arugula hanya dia jual di sekitar Surabaya karena tanaman arugula cepat layu kalau lama di perjalanan. "Sebenarnya permintaan juga banyak dari Bali, Yogyakarta dan Jakarta, belum bisa saya layani," jelas Agni.

Kian derasnya permintaan daun arugula juga diakui oleh Putri NU, pemilik Tante Sayur asal Jakarta. Dia bilang, empat bulan belakangan peminat daun arugula di Jabodetabek makin meningkat. "Peningkatannya sekitar 30%. Saya coba masukan arugula di pilihan sayuran sekitar pertengahan tahun lalu," tuturnya.

Putri membanderol daun arugula Rp 15.000 per 250 gr, sedangkan untuk harga per kg dibanderol Rp 50.000. Ia bilang selama ini Tante Sayur masih melayani permintaan daun arugula di sekitar Jabodetabek.

Alasannya persis sama dengan yang diungkapkan Agni, daun arugula mudah layu jika perjalanan lama.
"Daun arugula ini tidak boleh terlalu lama di luar ruangan, nanti layu, jadi tidak fresh lagi kalau mau dibikin salad. Sebenarnya ada permintaan dari Bali, Bandung dan Yogya, tapi masih belum bisa dilayani. Selain mudah layu, stok daun arugula juga terbatas," jelas Putri. Ia mengaku bisa menjual 100 - 150 kg daun arugula per bulan.       


Sumber: kontan.co.id