Kostum karakter pembawa rezeki Peluang Usaha

Kostum karakter pembawa rezeki

Terakhir diperbaharui: 23 April 2018

Belakangan ini mulai banyak pesta yang menggunakan kostum dengan berbagai tema. Sebut saja yang lagi tren saat ini adalah memakai karakter kartun dan superhero. Dan tak hanya pesta untuk anak-anak yang menggunakan kostum karakter tersebut. Kalangan remaja hingga orang dewasa pun, kini juga makin banyak menggunakan kostum karakter untuk pesta atau acara tertentu lainnya.    

Banyaknya permintaan kostum karakter untuk pesta ini tentu membuka peluang yang lebar bagi bisnis pembuatan kostum karakter tersebut.  

Prinshella Vhyta, pendiri House Of Costumes (HOC) asal Jakarta menilai industri di salah bidang industri kreatif ini masih memiliki potensi yang bagus. Ini terbukti dari terus bertambahnya para pemain di bidang ini.

Kondisi ini membuktikan bila  makin banyak kebutuhan masyarakat yang membutuhkan jasa pembuat kostum untuk berbagai acara tertentu. "Karena kini semakin banyak kebutuhan akan kostum", ungkapnya kepada KONTAN.

Tak pelak, situasi ini menimbulkan persaingan bisnis yang kian ketat. Namun Vhyta tidak patah arang. Untuk bisa memenangkan persaingan bisnis, tentu dibutuhkan kreativitas untuk bisa membuat kostum yang sesuai kebutuhan dengan baik.

HOC sendiri memproduksi beragam kostum. Mulai dari tokoh kartun, tokoh karakter, badut, maskot perusahaan, hingga seragam untuk event organizer (EO).

Selain membuat dengan desain sendiri dan mengikuti tren yang sedang up to date, Vytha lebih sering membuat sesuai dengan permintaan dari para konsumen.

Untuk membuat kostum tentu harus ada keahlian khusus.  Lantaran menurutnya, ilmu membuat kostum segaris lurus dengan fashion designer atau yang lebih akrab disebut costume designer.  

Nah, nilai lebih dari perancang kostum adalah popularitas kostum tidak mudah pudar. Sejatinya, banyak pihak yang membutuhkan kostum seperti adanya event, wedding organizer (WO), EO, acara ulang tahun, keperluan fotografi, hingga maskot perusahaan.

Nah, kostum tersebut bisa bertahan karena adanya kebutuhan. Untuk menyelesaikan satu pesanan, biasanya ada dua sampai lima orang yang mengerjakannya tergantung dari tingkat kesulitannya.    


Sumber: kontan.co.id