JAKARTA. Belum reda ketegangan menempuh ujian nasioanl, hari ini (17 April 2018) para siswa SMA kelas 3 berharap-harap cemas menanti datangnya pukul 17.00 WIB. Ada apa dengan waktu sejam menjelang magrib tersebut?
Jika memiliki anak kelas tiga SMA, jangan lupa turut memantau apakah buah hati Anda yang tengah beranjak dewasa diterima atau tidak dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2018.
SNMPTN adalah jalur masuk kulih universitas negeri tanpa melalui tes, melainkan berdasarkan seleksi prestasi akademik sepanjang sekolah di SMA. Jika beruntung, persis pada pukul 17.00 WIB nanti Anda bisa memastikan si buyung atau si upik diterima di jurusan idaman perguruan tinggi impiannya atau tidak.
Belum tahu cara memantau pengumuman SNMPTN 2018? Anda bisa mengunjungi situs http://pengumuman.snmptn.co.id yang saat ini baru menampilkan gambar hitung mundur menuju detik-detik menegangkan sore nanti.
Nah, ketimbang stres menghitung waktu, ada baiknya berpikir positif saja. Persiapkan hal-hal penting yang kudu dilakukan orang tua ketika anaknya masuk kuliah, pertengahan tahun nanti.
Ya kalau diterima SNMPTN? Kalau tidak lolos, buat apa bersiap-siap?
Mungkin ada yang berpendapatan begitu. Wah, mungkin, dia lupa bahwa diterima atau tidak lewat jalur SNMPTN masih ada jalur tes yang disebut Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018.
Jika tidak lolos juga, toh, si anak mungkin tetap kuliah meski di universitas swasta, bukan?
Para orangtua yang anaknya lolos dalam SNMPTN 2018 dituntut menyiapkan biaya pendidikan berikut biaya hidup sang anak. Jika Anda sudah terlanjur sakit perut membaca beragam paparan tentang kebutuhan biaya kuliah yang luar biasa besar, bersiaplah untuk memanjangkan napas lebih lama.
Kebutuhan biaya kuliah anak yang sudah Anda hitung, apakah yang dihitung sendiri atau dengan bantuan jasa perencana keuangan, biasanya belumlah termasuk biaya hidup si anak saat menempuh pendidikan tinggi.
Apa sajakah komponen yang termasuk biaya hidup anak saat kuliah?
Tentu adalah kebutuhan primer anak selama menjalani studi di tanah orang, mulai dari kebutuhan papan alias tempat tinggal, kebutuhan makan, pakaian, juga transportasi dan kegiatan sosial anak.
Langkah pertama yang perlu Anda tempuh dalam menyiapkan biaya hidup Anak saat kuliah adalah meriset tentang daerah, kota, atau negara.
Lantas, apa saja yang perlu diriset?
Pertama, biaya makan. Silakan berburu informasi berapa harga sepiring nasi dan lauk pauknya lengkap di kawasan kos-kosan mahasiswa. Lalu hitung kebutuhan biaya makan dalam sehari, seminggu, sebulan, atau setahun sesuai periode dia bakal mendapat kiriman uang saku.
Semakin spesifik riset yang Anda lakukan akan lebih bagus hasilnya karena setiap kota memiliki profil berbeda.
Kedua, biaya tempat tinggal. Anak Anda mau tinggal di mana selama kuliah di tanah orang? Di apartemen, di rumah kontrakan, atau kamar petak alias kos-kosan? Kebutuhan biaya setiap pilihan tentu berbeda. Setiap kota memiliki kisaran tarfnya masing-masing. Jadi jangan asal samaratakan dengan informasi yang sudah Anda dengar sebelumnya, misalnya.
Ketiga, biaya transportasi. Jika memakai kendaraan sendiri maka yang perlu dihitung adalah kebutuhan bensin dan tentu saja dana, klau belum ada, biaya membeli kendaraan.
Jika mengasumsikan anak Anda kelak memanfaatkan fasilitas transportasi publik, menyurvei biaya transportasi publik di daerah tujuan harus dilakukan. Berapa ongkos ojek, bus kota, taksi, kereta listrik, dan sebagainya.
Keempat, biaya lain-lain yang terkait dengan biaya pendukung aktivitas perkuliahan, dari mulai buku kuliah, praktikum.
Kelima biaya rekreasi. Tentu Anda tidak ingin dia menjadi mahasiswa stres cuma memikirkan kuliah tanpa bisa bersenang-senang karena uang saku terlampau minim, bukan?
Nah, setelah meriset hal-hal itu, semoga pengumuman ujian SNMPTN segera tayang untuk Anda pantau.