Menyesap harum cuan kedai kopi minimalis dari OH Coffee asal Solo Peluang Usaha

Menyesap harum cuan kedai kopi minimalis dari OH Coffee asal Solo

Terakhir diperbaharui: 14 September 2019

BISNIS1.COM -  JAKARTA. Daya tarik bisnis kedai kopi ternyata masih terus memikat. Aneka tawaran kemitraan kedai kopi bermunculan. Mulai dari kedai kopi berbentuk kafe hingga kedai kopi minimalis ala kaki lima. Meski sudah banyak pemain, harum bisnis kedai kopi tetap menarik.

Tawaran kemitraan kali ini datang dari OH Coffee asal Laweyan, Solo. Berdiri sejak awal tahun 2019, kedai kopi yang mengusung konsep coffee to go ini langsung menawarkan kemitraan.

Kini sudah ada sekitar 70 gerai tersebar di Jakarta, Tangerang, Yogyakarta, Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Palu, Bali, Palembang, Kendari, Ambon, Lampung, dan Batam.

Paket investasi yang ditawarkan ada dua, yakni paket sebesar Rp 10 juta dan Rp 13 juta. Dengan modal tersebut mitra sudah mendapatkan 1 buah booth, coffee press, roll banner, cup sealer, packaging, peralatan usaha, pelatihan karyawan, dan bahan baku awal.

"Saat ini kami sedang promo untuk paket investasinya. Dari yang Rp 10 juga menjadi Rp 5,9 juta dan paket Rp 13 juta jadi Rp 8,9 juta. Promo ini terbatas," kata Aditya Marketing OH Coffee.

Adit menjelaskan perbedaan kedua paket tersebut ada pada desain dan ukuran booth. Untuk paket Rp 13 juta ukurannya lebih besar dengan desain eksklusif. Sedangkan booth paket Rp 10 juta adalah booth dengan desain minimalis, berbentuk seperti meja penjualan dengan ukuran lebih kecil.

"Kami konsepnya minimalis, jadi mitra juga bisa menyiapkan tempat usaha yang minimalis juga, asal cukup untuk booth dan pegawai. Sekitar 5 meter persegi sudah bisa jualan," ujarnya.

OH Coffee menyediakan aneka minuman berbahan dasar kopi seperti americano, cappucino, butter scotch, caffe latte, salted caramel, matcha coffee, es kopi teman dan sebagainya.

Harganya dibanderol mulai Rp 8.000 - Rp 16.000 per cup. Ada pula menu non-kopi seperti vanilla, red velvet, matcha, dan taro yang dibanderol mulai Rp 12.000 - Rp 14.000 per cup.

"Untuk penjualan per hari rata-rata sekitar 70 cup - 90 cup. Ada juga mitra yang penjualannya lebih. Ada di daerah tertentu yang penjualannya bisa sampai 200 cup per hari," tandas Adit.

Tidak ada biaya royalti bulanan. Mitra hanya wajib memasok bahan baku kopi, bubuk minuman, dan packaging dari pusat.

Praktis saban bulannya mitra dapat mengantongi omzet sekitar Rp 30 juta - Rp 40 juta. Adit mengatakan mitra bisa mencapai balik modal satu bulan apabila bisa memenuhi target penjualan setiap hari.

Tetapi jika target penjualan tidak selalu terpenuhi, balik modalnya sekitar 2 -4 bulan.

"Sampai akhir tahun targetnya bisa mencapai 100 gerai. Ini ada beberapa gerai yang masih waiting list dan bakal buka sekitar September - Oktober," pungkasnya.

Sumber: kontan.co.id