Tren bisnis kedai kopi masih harum (bagian 1) Peluang Usaha

Tren bisnis kedai kopi masih harum (bagian 1)

Terakhir diperbaharui: 17 Juli 2019

JAKARTA. Bisnis kedai kopi di Tanah Air semakin ciamik. Beberapa kedai kopi lokal ternama semakin ekspansif. Sebut saja Kopi Janji Jiwa, KULO, Kopi Kenangan, dan Fore Coffee yang setahun belakangan nampak agresif menambah gerai.

Pesatnya perkembangan bisnis kedai kopi ini membuat perusahaan ventura mulai membidik kedai kopi sebagai sasaran investasi mereka. Masuknya dana ventura ke bisnis kedai kopi, berlangsung sejak tiga tahun terakhir. Ini cukup mengherankan, mengingat selama ini perusahaan ventura lebih banyak menyasar perusahaan rintisan di bidang teknologi. 

Menurut data di Crunchbase, selama tiga tahun terakhir ini ada banyak kedai kopi yang mendapatkan pendanaan. Salah satu yang terbesar adalah Luckin Coffee asal China dengan total pendanaan mencapai US$ 550 juta.

Di Indonesia sendiri, dua brand lokal, Kopi Kenangan dan Fore Coffee terus melenggang dan berhasil merebut perhatian perusahaan ventura. Akhir bulan lalu, Kopi Kenangan mendapat suntikan dana seri kedua dari Sequoia India senilai US$ 20 juta atau setara dengan Rp 288 miliar. Sebelumnya, peritel kopi grab n go ini juga menerima pendanaan seri pertama dari Alpha JWC Ventures senilai US$ 8 juta pada Oktober 2018 lalu.

Sementara Fore Coffee, mendapatkan dana segar senilai US$ 8,5 juta atau setara Rp 127 miliar pada Januari 2019 lalu. Pendanaan tersebut diraih dari East Ventures, SMDV, Agaeti Venture Capital, Insignia Ventures Partners, dan Pavilion Capital.

Pendanaan besar-besaran di kedai kopi ini membuat Kopi Kenangan dan Fore Coffee makin leluasa menambah gerai. Edward Tirtanata, Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Kopi Kenangan menjelaskan, suntikan dana ventura tersebut berhasil mendorong pertumbuhan gerai secara signifikan. Kini, Kopi Kenangan memiliki 80 gerai yang tersebar di delapan kota dan melayani hampir satu juta cangkir pesanan kopi setiap bulan.

Pertumbuhan gerai Kopi Kenangan terbilang pesat. Sebab, pada Oktober 2018 lalu, Kopi Kenangan baru memiliki 16 gerai saja. "Jumlah pesanan kopi masih sekitar 175.000 cangkir per bulan pada saat itu," terang Edward.

Pasca mendapat suntikan dana, Kopi Kenangan juga berencana mempercepat pertumbuhan gerainya, dengan target pembukaan 150 gerai baru sebelum akhir tahun 2019. Tak hanya itu, Kopi Kenangan juga menargetkan memiliki 1.000 gerai di seluruh Indonesia pada tahun 2021 mendatang.

Bahkan, tak menutup kemungkinan jika Kopi Kenangan melebarkan gerainya hingga mancanegara. "Ada rencana international expansion juga, tapi untuk negaranya saya masih belum bisa disclosed, tambahnya.

Sementara itu, Co-Founder Fore Coffee, Elisa Suteja menargetkan bisa memiliki 100 gerai Fore Coffee di akhir tahun 2019. "Untuk saat ini masih fokus di Jakarta, tapi tidak menutup kemungkinan buka gerai di kota lain," ujarnya. Hingga April lalu, Fore Coffee telah memiliki 49 gerai yang tersebar di Jakarta dengan penjualan mencapai 300.000 cangkir sebulan.

(Bersambung)


Reporter: Elisabeth Adventa
Editor: Markus Sumartomjon
Sumber: kontan.co.id