Indonesia Tour Guide mencuil bisnis dari para pemandu wisata Peluang Usaha

Indonesia Tour Guide mencuil bisnis dari para pemandu wisata

Terakhir diperbaharui: 20 Mei 2019

JAKARTA. Ada yang beda tatkala berpelesiran ke destinasi wisata bersama pemandu wisata atau tour guide. Kita bakal mendapat informasi lebih dalam soal destinasi wisata tersebut. Terlebih si pemandu berasal dari daerah wisata yang bersangkutan.

Layanan ini coba ditawarkan oleh Indonesia Tour Guide yang berbasis di Semarang, Jawa Tengah. Start up ini mulai memberi layanan digital sejak tahun lalu. Sebelumnya Tour Guide masih berupa bisnis wisata konvensional yang beroperasi sejak 2016.

Menurut Noky Rizky Samudra, pendiri Indonesia Tour Guide, hingga saat ini usaha yang ia rintis sudah menggandeng 70 mitra pemandu wisata. "Untuk bisa bergabung, pemandu wisata harus ada sertifikat dari Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI)," katanya kepada KONTAN.

Selain pemandu wisata, aplikasi ini juga menyediakan paket tur, termasuk juga jasa sewa mobil dan sudah bermitra dengan 10 perusahaan sewa mobil di Semarang.

Dalam satu hingga dua bulan ke depan, start up ini juga bakal menambah fitur layanan lainnya. Seperti pencarian acara atau event, lokasi buah tangan, dan fitur lain yang kerap ada di aplikasi wisata, yakni hotel, restoran, tiket pesawat dan kereta api, hingga informasi pariwisata.

Tour Guide juga menyiapkan aplikasi mobile. "Akan kami luncurkan bersamaan dengan situs baru," janjinya.

Saat ini, pemesanan layanan melalui situs usaha rintisan ini, yakni di www.indonesiatour.guide. Untuk destinasi wisata sendiri masih fokus di sekitar Jawa termasuk Bali. Baru mulai tahun secara perlahan bakal melebar ke destinasi wisata di luar Jawa. Seperti Lombok, Maluku hingga Papua.

Dengan layanan itu, Indonesia Tour Guide mengutip komisi. Misalnya untuk tarif pemandu wisata yang sebesar Rp 200.000–Rp 250.000 per hari, Indonesia Tour Guide akan mengutip komisi 5% dari tarif tersebut. Sedangkan tarif sewa kendaraan, komisinya 10%.

Nah, tarif yang terpampang di situs tersebut, baik itu jasa pemandu wisata, sewa kendaraan dan lainnya sudah termasuk biaya komisi bagi Indonesia Tour Guide.

Dengan sistem tersebut, aplikasi ini sudah mengundang minat konsumen, terutama turis asing. Dalam sebulan, Indonesia Tour Guide bisa mendapat 30 pesanan sampai 40 pesanan pemandu wisata. Saat musim liburan, bisa melonjak sampai 70 pesanan per bulan.

Sayang, Noky tidak memperinci pendapatan yang diraup dari usahanya tersebut. Termasuk target bisnis hingga akhir tahun ini.

Terkait hambatan di bisnis ini, hal terpenting adalah memberikan pemahaman kepada para mitra bisnis, terutama pemandu wisata dan mitra bisnis lainya. Sebisa mungkin memberikan layanan yang terbaik kepada para pelancong. Ini berguna untuk meminimalisir komplain atau ketidakpuasan dari layanan yang diberikan. Sebab jika ada kejadian, yang kena imbas adalah Indonesia Tour Guide.


Reporter: Ratih Waseso
Editor: Markus Sumartomjon
Sumber: kontan.co.id