Soal Promo Tarif Ojol, Menhub: Jangan Korbankan Driver Keuangan

Soal Promo Tarif Ojol, Menhub: Jangan Korbankan Driver

Terakhir diperbaharui: 19 November 2018

Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi buka suara soal tuntutan para pengemudi taksi online melalui sebuah aksi demonstrasi.

Budi Karya mengatakan, pihaknya sudah memberikan peringatan keras agar apapun program yang diterapkan operator ojek online (ojol), jangan sampai mengorbankan kepentingan mitra pengemudi.

"Nah di sisi lain, operator ini juga harus konsisten. Harus memberikan suatu yang baik ya, bukan cuma ingin berkompetisi dia korbankan itu driver," jelas dia kepada detikFinance dalam wawancara khusus di Rumah Dinasnya Jalan Widya Chandra IV Nomor 19, Jakarta Selatan, Minggu (18/11/2018).


Kemudian mengenai tarif, ia menjelaskan harus diatur. Karena jika penerimaan dari pengemudi transportasi online turun, para pengemudi akan mengesampingkan kualitas kendaraan yang berujung pada tingkat keselamatan berkendara.

"Pihak saya sudah mendiskusikan ini dengan Grab. Mereka melakukan diskon promosi itu tujuannya apa, kalau tujuannya untuk mematikan yang lain saya pikir ya jangan lah, kita hidup sama-sama. Sayangnya ada salah satu gejala ini service yang harus di korbankan," papar dia.

Ia menjelaskan, kebutuhan para pengemudi transportasi online tidak bisa ditawar. Jika mereka membutuhkan hasil yang sama dengan kondisi tarif yang berubah-ubah alias promo, para pengemudi akan mengesampingkan pelayanan dan perawatan kendaraan.

"Service itu yang pertama yang dia korbankan, misalnya dia biasa sebulan sekali ganti oli dia jadi dua bulan sekali. Kemudian kalau dia operasinya dia cuma 12 jam ini jadi 18 jam. Kemudian ada sisi-sisi lain yang juga saya minta pada operator be gantle lah lakukan yang terbaik untuk masyarakat ini," ujar dia.

Ia pun menambahkan, segala kebutuhan para pengemudi taksi online sudah berusaha difasilitasi dengan berbagai pendekatan, termasuk dibuatnya aturan khusus.

"Sebenarnya di antara mereka ini sedang dilakukan suatu proses inventarisasi apa yang jadi permasalahan mereka. Apa yang mereka usulkan untuk PM yang baru yang sedang kita buat untuk pengganti PM 108 itu," tambah dia.

Ia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pendekatan dengan para operator transportasi online, pengemudi langsung, para profesional untuk mewadahi kebutuhan para pengemudi taksi online.
Dengan demikian, diharapkan para pengemudi taksi online akan lebih dewasa menanggapi kebijakan yang diputuskan.

"Saya mengharapkan pengemudi itu lebih dewasa. Kemudian jangan demonstratif ya, toh kita sudah bicarakan," tuturnya.

Tonton juga 'Dishub Ngeluh Ojol bikin Macet, Menhub: Itu Hak Wilayah':

[Gambas:Video 20detik]

(dna/dna)

Sumber: detik.com