Perang Dagang AS dan China Bikin Investor Takut Keuangan

Perang Dagang AS dan China Bikin Investor Takut

Terakhir diperbaharui: 14 November 2018

Jakarta - Perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China disebut menciptakan dampak negatif terhadap investor dan perdagangan internasional.

Direktur Eksekutif International Trade Center (ITC) Arancha Gonzales menjelaskan ini sangat mempengaruhi proyeksi dan keputusan yang akan diambil oleh perusahaan.

"Mereka (perusahaan) bisa saja wait and see kondisi yang terjadi. Tak ada keputusan yang akan diambil karena mereka takut terjadi guncangan yang terlalu besar," kata Gonzalez dikutip dari CNBC, Rabu (14/11/2018).

Dia menjelaskan akibat dari perang dagang ini banyak perusahaan kecil yang harus mengeluarkan biaya ekstra dan menyebabkan laba mereka tergerus. Hal ini terjadi karena perusahaan harus mengirimkan barang dengan risiko yang tinggi.

"Jadi perang dagang ini negatif, negatif, negatif untuk bisnis. Negatif untuk investor hingga konsumen, rasanya tak ada keadilan dalam perdagangan internasional ini," ujar dia.

Kedua negara besar tersebut memang saling mengancam untuk memberlakukan tarif perdagangan.

Pada Senin lalu, Presiden AS Donald Trump berencana untuk bertemu dengan tim perdagangan AS untuk membahas rancangan laporan tarif impor untuk mobil Eropa. Bahkan Trump sempat menyebut Eropa hampir sama buruknya dengan China.

Gonzalez mengharapkan rencana tersebut hanya negosiasi dagang antara AS dan Eropa. "Banyak perusahaan AS yang produksi mobil di Eropa, begitu sebaliknya banyak produsen mobil Eropa produksi mobil di AS," ujarnya.

Sekedar informasi Uni Eropa saat ini memberlakukan bea masuk 10% untuk mobil yang diimpor dari AS. Sedangkan AS mengenakan tarif 2,5% untuk mobil impor dari Eropa. Trump mengungkapkan ia ingin memberlakukan bea 25% untuk seluruh mobil yang diimpor dari Eropa ke AS.

Tonton juga 'ASEAN Rapatkan Barisan Tangkal Perang Dagang AS':

[Gambas:Video 20detik]

(kil/fdl)

Sumber: detik.com