Rupiah berpotensi melanjutkan pelemahan Investasi

Rupiah berpotensi melanjutkan pelemahan

Terakhir diperbaharui: 12 November 2018

BISNIS1.COM -  JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) terkoreksi pada akhir pekan ini (9/11). Mengutip Bloomberg, di pasar spot rupiah melemah 0,96% ke level Rp 14.678 per dollar AS pada Jumat lalu.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, pergerakan dollar yang kembali menguat membuat laju rupiah kembali terhalang. Reza bilang, pergerakan rupiah selama pekan lalu dipengaruhi oleh pernyataan The Fed dalam pertemuan FOMC. Bank sentral AS mempertahankan suku bunganya tapi, masih mempertimbangkan adanya kenaikan suku bunga.


>
>

Hal ini membuat pergerakan dollar kembali meningkat seiring dengan naiknya permintaan atas dollar. "Di sisi lain, aksi tunggu pelaku pasar terhadap rilis Bank Indonesia (BI), yaitu neraca transaksi berjalan membuat laju rupiah terhenti," kata Reza, Minggu (11/11).

Dia memperkirakan mata uang garuda masih rawan untuk melemah pada hari ini. Adapun sejumlah sentimen yang akan mempengaruhi laju rupiah di antaranya yaitu masih ada imbas dari hasil pertemuan The Fed terkait arah kebijakannya yang dibarengi dengan imbas rilis defisit neraca transaksi berjalan yang meningkat.

Selain itu menurut Reza, pasca penutupan pasar pekan kemarin, BI merilis defisit transaksi berjalan pada triwulan III 2018 tercatat sebesar US$ 8,8 miliar (3,37% PDB), lebih tinggi dibandingkan dengan defisit triwulan sebelumnya sebesar US$ 8 miliar (3,02% PDB).

"Dengan perkembangan tersebut, secara kumulatif defisit neraca transaksi berjalan hingga triwulan III 2018 tercatat 2,86%. Maka, tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," imbuhnya.

Ia memperkirakan pergerakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.695 per dollar AS hingga Rp 14.670 per dollar AS hari ini.

Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi
Editor: Wahyu Rahmawati
Sumber: kontan.co.id