Delapan saham turun, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil Investasi

Delapan saham turun, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil

Terakhir diperbaharui: 30 Oktober 2018

BISNIS1.COM - JAKARTA. Senin (29/10) Bursa Efek Indonesia (BEI) merah lagi. Ketika bursa saham tutup lapak, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 30,31 poin (-0,52%), sebelum bertengger di angka indeks 5.754,61.

LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga surut. Turun 5,74 poin (-0,63%), LQ45 berakhir di 904,13.


Lippo Karawaci Tbk (LPKR), Waskita Karya Tbk (WSKT) dan Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) masih berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing dengan PER 2,91 kali, 3,24 kali, dan 5,14 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh INDYLPPFWSBPINKPBBTNAKRA, dan BBNI.

Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar ini, delapan saham harganya turun dari harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah LPKR, WSKT, Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Indika Energy Tbk (INDY), Matahari Department Store Tbk (LPPF), AKR Korporindo Tbk (AKRA), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)..

No. Kode Harga (26/10) Harga (29/10) PBV (kali) PER (kali)
1 LPKR 290 288 0,23 2,91
2 WSKT 1.470 1.430 0,74 3,24
3 SRIL 340 354 0,97 5,13
4 INDY 2.300 2.210 0,7 5,24
5 LPPF 5.150 4.940 6,17 5,36
6 WSBP 332 322 1,17 6,19
7 INKP 11.400 11.750 1,27 6,55
8 BBTN 2.140 2.050 0,93 7,27
9 AKRA 3.640 3.520 1,48 8,17
10 BBNI 7.100 7.075 1,27 8,65

Sumber: RTI

Adapun dua saham yang naik harga dibanding harga penutupan sebelumnya adalah SRIL dan Indah Kiat Pulp & Paper (INKP).

Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.

Reporter: Hasbi Maulana
Editor: Hasbi Maulana
Sumber: kontan.co.id